Minggu, 27 Juli 2014

(Cerpen) Times Love part 1



Times Love (Part 1)
“Hanya waktu yang akan menjawab semua kemungkinan”.

Beginilah aku ketika menghabiskan waktu sendiri.Aku lebih suka sendiri karena mungkin…memang sepantasnya begitu.Mereka,teman-temanku dari SMP,bahkan SDpun sudah mempunyai couple(pasangan).
         Benar-benar hal yang gak perlu untuk diikuti.Dari SMP,aku sudah tinggal dirumah saudara ayahku.Aku tinggal disana karena saat SMP aku mendapat bea siswa pintar dari pemerintah untuk melanjutkan kesekolah yang jauh lebih berprestasi.Aku bukan anak kecil lagi yang harus selalu hidup dibawah awasan bunda dan ayah.Aku harus belajar mandiri,seperti kakak-kakakku yang sekarang sudah berhasil menjadi seorang dokter.Daerah yang sudah empat tahun aku tinggali ini memang daerah perkotaan,tapi  didaerah ini masih memiliki padang rumput yang luas tempat  orang-orang  meluangkan waktu bersama.
        “Fey..!!” Suara itu,sepertinya aku sangat mengenalinya.Suara yang memanggil namaku dari arah belakang,membuatku berbalik kearahnya.
         “Kamu menyendiri gak ngajak-ngajak ya” Kini aku tau siapa itu,cowok yang sudah empat tahun ini aku kenal,Raditya Firmansyah teman kelasku waktu  SMP.
       “Namanya juga menyendiri,ya harus sendiri kenapa harus ngajak orang lain” Jawabku agak ketus padanya
“Kamu sama sekali gak berubah ya,dari pertama kenal sampai sekarang” Ditya memang orang yang paling mengertiku daripada yang lainnya.
“Always be your self” Kataku menimpali kata-kata ditya padaku.
“Aku udah yakin pasti bilangnya gitu” Kini dia tersenyum menghadapku,gak sadar dari tadi aku melihatnya.
       “K-kenapa” Ditya memandangiku dengan penuh pertanyaan untuk hal kecil seperti tadi.
“Gak apa-apa.Ohya,bagaimana hubunganmu dengan princess pandamu?” Aku baru ingat tentang putri panda yang selalu diceritakan Ditya padaku.
      “Hubunganku dengannya semakin baik” Ditya tersenyum sambil menatap langit yang sedang kebiruan.
“Baguslah.Dari dulu waktu SMP,kamu selalu aja certain dia sama aku.Kenapa kamu gak ngomong aja sama dia yang sebenarnya?Apa kamu gak takut kalo dia udah punya couple?”. Tanyaku dengan panjang lebar.
         “Aku takut kalo aku bicara yang sejujurnya sama dia,mungkin dia malah cuekin aku.Dan..soal takut atau gak dia udah punya pacar atau belum aku gak pernah kepikiran soal itu.Karena aku percaya dia gak bakalan ingkarin janjinya.” Jelas Ditya dengan panjang leba pula.Kini aku melihat pancaran keseriusan dari matanya.
        “Bunda bener,Cuma waktu yang bisa menjawab semua kemungkinan” Aku selalu keinget kata-kata bunda untuk kalimat ini.Kini aku menghadap laki-laki yang disampingku itu dan memegang kedua pundaknya.
           “Dit,aku yakin cewek yang selama ini kamu suka bener-bener cewek yang beruntung.Dia beruntung bisa punya orang yang selalu mencintainya.Karena cinta sejati gak akan pernah lelah untuk menunggu.Kita gak tau kapan dunia berhenti berputar,cuma waktu yang bisa menjawab semua kemungkinan.” Jelasku dengan tatapan serius padanya.
       “Jadi maksudmu..aku harus berbicara padanya karena kita gak pernah tau kapan kehidupan akan terhenti.Karena biasanya penyesalan selalu datang di akhir” Responnya benar-benar  tepat.
          “Aku tau kamu orang yang cerdas.Kalo gitu aku pulang dulu ya.”Aku beranjak dari tempat dudukku untuk pergi pulang.Satu langkah aku melangkahkan kakiku,tiba-tiba… “Feyina Andita..!” Aku terkejut saat Ditya tiba-tiba memanggil nama lengkapku.
             “Kamu mau tau siapa putri panda itu?” Tentu saja aku terkejut mendengar apa yang telah dikatakan Ditya tentang putrid panda yang telah menjadi rahasianya sendiri selama empat tahun ini.
           “Kenapa tiba-tiba…” “Kamu” Sebelum melanjutkan ucapanku,Ditya membuatku sangat terkejut dengan apa yang ia katakana.Dia masih berada dibelakangku,aku gak bisa menoleh kebelakang walaupun Cuma sesaat.Karena rasanya bandanku kaku denger satu kata yang diucapkan Ditya padaku.
          “Feyina Andita,putri panda yang selalu aku certain kekamu.Kamu sendiri yang bilang,kita gak akan pernah tau kapan dunia berhenti berputar.Dari pertama masuk SMP,aku udah salut sama kamu.Kamu saingan terberat yang pernah aku temuin.” Mendengar kata-kata yang Ditya ucapkan semakin membatku beku ditempat.
            “Aku mau kamu jawab sekarang  fey,karena kita gak pernah tau kapan waktu berhenti berputar.” Dari suaranya,Ditya memang benar-benar serius dengan kata-katanya.
            “Tolong  jangan kayak gini dit,aku gak mau kehilangan temen sebaik kamu” Aku gak tau kenapa mataku jadi berkaca-kaca mengucapkan kalimat itu padanya.
“Jadi..” Suara Ditya dari belakangku mulai melemas.
“Kamu salah Fey,cewek itu gak akan pernah merasa beruntung dapet cowok kayak aku.Sebaliknya cowok itu yang merasa sangat beruntung bisa mencintai orang yang gak pernah mencintai orang lain.” Kini  jejak kakinya  terasa melangkah kebelakangku.
                “Ditya!” Aku berusaha menghentikan langkah kakinya seperti apa yang dia lakukan padaku.
“Maksud  aku,aku gak mau kehilangan temen sebaik kamu buat jadi temen cewek lain.Karena cukup satu kamu punya girl friend,dan aku mau itu cuma aku” Aku tersenyum  pada wajah melemas didepanku itu dan gak tau kenapa dia terlihat terkejut dan membuka mulutnya untuk tertawa.
                 “Fey..kamu…” Sudah kuduga responnyaa sangatlah cepat.Sore itu aku dan Ditya alias pacar pertamaku menghabiskan waktu bersama disana.
Hari ini adalah hari yang penuh dengan kejutan  dalam hidupku “Times Love”  :)

Thanks for read my story :D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar