Times Love (Part 1)
“Hanya waktu yang akan menjawab semua kemungkinan”.
Beginilah aku ketika menghabiskan waktu sendiri.Aku lebih suka sendiri karena mungkin…memang sepantasnya begitu.Mereka,teman-temanku dari SMP,bahkan SDpun sudah mempunyai couple(pasangan).
Benar-benar hal yang gak
perlu untuk diikuti.Dari SMP,aku sudah tinggal dirumah saudara ayahku.Aku
tinggal disana karena saat SMP aku mendapat bea siswa pintar dari pemerintah
untuk melanjutkan kesekolah yang jauh lebih berprestasi.Aku bukan anak kecil
lagi yang harus selalu hidup dibawah awasan bunda dan ayah.Aku harus belajar
mandiri,seperti kakak-kakakku yang sekarang sudah berhasil menjadi seorang
dokter.Daerah yang sudah empat tahun aku tinggali ini memang daerah
perkotaan,tapi didaerah ini masih
memiliki padang rumput yang luas tempat
orang-orang meluangkan waktu
bersama.
“Fey..!!” Suara itu,sepertinya aku sangat mengenalinya.Suara
yang memanggil namaku dari arah belakang,membuatku berbalik kearahnya.
“Kamu menyendiri gak ngajak-ngajak ya” Kini aku tau siapa
itu,cowok yang sudah empat tahun ini aku kenal,Raditya Firmansyah teman kelasku
waktu SMP.
“Namanya juga menyendiri,ya harus sendiri kenapa harus
ngajak orang lain” Jawabku agak ketus padanya
“Kamu sama sekali gak berubah ya,dari pertama kenal sampai
sekarang” Ditya memang orang yang paling mengertiku daripada yang lainnya.
“Always be your self” Kataku menimpali kata-kata ditya
padaku.
“Aku udah yakin pasti bilangnya gitu” Kini dia tersenyum
menghadapku,gak sadar dari tadi aku melihatnya.
“K-kenapa” Ditya memandangiku dengan penuh pertanyaan untuk
hal kecil seperti tadi.
“Gak apa-apa.Ohya,bagaimana hubunganmu dengan princess
pandamu?” Aku baru ingat tentang putri panda yang selalu diceritakan Ditya
padaku.
“Hubunganku dengannya semakin baik” Ditya tersenyum sambil
menatap langit yang sedang kebiruan.
“Baguslah.Dari dulu waktu SMP,kamu selalu aja certain dia
sama aku.Kenapa kamu gak ngomong aja sama dia yang sebenarnya?Apa kamu gak
takut kalo dia udah punya couple?”. Tanyaku dengan panjang lebar.
“Aku takut kalo aku bicara yang sejujurnya sama dia,mungkin
dia malah cuekin aku.Dan..soal takut atau gak dia udah punya pacar atau belum
aku gak pernah kepikiran soal itu.Karena aku percaya dia gak bakalan ingkarin
janjinya.” Jelas Ditya dengan panjang leba pula.Kini aku melihat pancaran
keseriusan dari matanya.
“Bunda bener,Cuma waktu yang bisa menjawab semua
kemungkinan” Aku selalu keinget kata-kata bunda untuk kalimat ini.Kini aku
menghadap laki-laki yang disampingku itu dan memegang kedua pundaknya.
“Dit,aku yakin cewek yang selama ini kamu suka bener-bener
cewek yang beruntung.Dia beruntung bisa punya orang yang selalu
mencintainya.Karena cinta sejati gak akan pernah lelah untuk menunggu.Kita gak
tau kapan dunia berhenti berputar,cuma waktu yang bisa menjawab semua
kemungkinan.” Jelasku dengan tatapan serius padanya.
“Jadi maksudmu..aku harus berbicara padanya karena kita gak
pernah tau kapan kehidupan akan terhenti.Karena biasanya penyesalan selalu
datang di akhir” Responnya benar-benar
tepat.
“Aku tau kamu orang yang cerdas.Kalo gitu aku pulang dulu
ya.”Aku beranjak dari tempat dudukku untuk pergi pulang.Satu langkah aku
melangkahkan kakiku,tiba-tiba… “Feyina Andita..!” Aku terkejut saat Ditya
tiba-tiba memanggil nama lengkapku.
“Kamu mau tau siapa putri panda itu?” Tentu saja aku terkejut
mendengar apa yang telah dikatakan Ditya tentang putrid panda yang telah
menjadi rahasianya sendiri selama empat tahun ini.
“Kenapa tiba-tiba…” “Kamu” Sebelum melanjutkan ucapanku,Ditya
membuatku sangat terkejut dengan apa yang ia katakana.Dia masih berada
dibelakangku,aku gak bisa menoleh kebelakang walaupun Cuma sesaat.Karena
rasanya bandanku kaku denger satu kata yang diucapkan Ditya padaku.
“Feyina Andita,putri panda yang selalu aku certain
kekamu.Kamu sendiri yang bilang,kita gak akan pernah tau kapan dunia berhenti
berputar.Dari pertama masuk SMP,aku udah salut sama kamu.Kamu saingan terberat
yang pernah aku temuin.” Mendengar kata-kata yang Ditya ucapkan semakin
membatku beku ditempat.
“Aku mau kamu jawab
sekarang fey,karena kita gak pernah tau
kapan waktu berhenti berputar.” Dari suaranya,Ditya memang benar-benar serius
dengan kata-katanya.
“Tolong jangan kayak
gini dit,aku gak mau kehilangan temen sebaik kamu” Aku gak tau kenapa mataku
jadi berkaca-kaca mengucapkan kalimat itu padanya.
“Jadi..” Suara Ditya dari belakangku mulai melemas.
“Kamu salah Fey,cewek itu gak akan pernah merasa beruntung
dapet cowok kayak aku.Sebaliknya cowok itu yang merasa sangat beruntung bisa
mencintai orang yang gak pernah mencintai orang lain.” Kini jejak kakinya
terasa melangkah kebelakangku.
“Ditya!” Aku berusaha menghentikan langkah kakinya seperti
apa yang dia lakukan padaku.
“Maksud aku,aku gak
mau kehilangan temen sebaik kamu buat jadi temen cewek lain.Karena cukup satu
kamu punya girl friend,dan aku mau itu cuma aku” Aku tersenyum pada wajah melemas didepanku itu dan gak tau
kenapa dia terlihat terkejut dan membuka mulutnya untuk tertawa.
“Fey..kamu…” Sudah kuduga responnyaa sangatlah cepat.Sore
itu aku dan Ditya alias pacar pertamaku menghabiskan waktu bersama disana.
Hari ini adalah hari yang penuh dengan kejutan dalam hidupku “Times Love” :)
Thanks for read my story :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar